12 Trauma Masa Kecil ini Terbawa Hingga Dewasa

Meskipun masa kecil seringkali dipandang sebagai masa yang penuh dengan keceriaan, namun sebagian orang mengalami hal yang sebaliknya. Beberapa kejadian yang terjadi di masa kecil menjadi trauma dapat mempengaruhi mereka pada saat beranjak dewasa. Menurut National Child Traumatic Stress Network, 78 persen anak melaporkan lebih dari satu pengalaman traumatis sebelum usia lima tahun.

Trauma masa kanak-kanak merusak stabilitas serta dapat dibawa bersama anak hingga mereka dewasa. Mengutip dari Mentalhealthcenter.org, trauma ini juga dapat berdampak pada seseorang hingga dewasa karena mereka mengalami perasaan malu dan bersalah, merasa terputus dan tidak dapat berhubungan dengan orang lain, kesulitan mengendalikan emosi, kecemasan dan depresi yang meningkat, kemarahan.

Trauma masa kecil seperti apa saja yang bisa terbawa hingga dewasa?

Pengaturan emosi, kesadaran, dan ingatan, persepsi yang menyimpang dari pelaku pelecehan, kesulitan dalam menjalnin hubungan, tidak percaya diri, dan pandangan akan hidup yang lemah adalah semua faktor dapat terbawa hingga dewasa.

Berikut ini adalah contoh pengalaman masa kanak-kanak yang merugikan dan pengalaman stres yang dapat menyebabkan efek jangka panjang di masa dewasa.

Bagaimana trauma masa kecil berdampak pada seseorang pada saat mereka dewasa?

Trauma masa kanak-kanak sangat berkaitan dengan depresi, gangguan penggunaan zat, kecemasan, gangguan makan, dan gangguan kesehatan mental lainnya yang hadir di masa dewasa.

Individu yang mengalami pelecehan di masa kanak-kanak dan tidak mencari pengobatan yang tepat lebih mungkin untuk berjuang dengan resolusi konflik dan memiliki keterampilan manajemen stres yang buruk di masa dewasa.

Akibatnya, mereka lebih cenderung menggunakan makanan, obat-obatan atau alkohol sebagai mekanisme koping untuk menghadapi konflik internal yang mendasarinya dan juga untuk mengatasi depresi atau kecemasan yang mungkin berkembang dari trauma masa lalu mereka.

Selain itu, beberapa orang yang mengalami trauma pada masa kanak-kanak menyadari masa lalu mereka dan tahu apa yang mereka butuhkan dan inginkan, namun mereka masih memilih untuk berhubungan dengan orang lain yang dapat membawa mereka ke jalan yang salah karena pengaruh bawah sadar mereka dari masa kanak-kanak mereka.

Individu yang mengalami pengalaman perkembangan negatif di masa kanak-kanak sangat mungkin untuk kurang memiliki keterampilan sosial dan keinginan untuk memiliki hubungan sosial di masa dewasa.

Akibatnya, mereka menghindari kedekatan dengan orang lain dan lebih suka mengasingkan diri, yang dapat merampas hubungan interpersonal dan keterampilan komunikasi mereka yang sehat. Orang-orang ini mungkin merasa seolah-olah mereka terlalu cacat atau rusak untuk terlibat dalam hubungan dengan orang lain.

VALMAI ALZENA KARLA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *