TEMPO.CO, Jakarta – Warganet ramai-ramai menyorot rencana pemerintah melalui Kemendikbud Ristek yang akan menyediakan laptop lokal bernama Laptop Merah Putih. Sebagian besar warganet menyayangkan spesifikasi melekat pada Laptop Merah Putih berupa Chromebook dengan harddisk sebesar 32 GB tetapi harga fantastis, yakni senilai Rp 10 juta. Lalu, apa itu laptop chromebook dan perbedaannya dengan laptop biasa?
Salah satu spesifikasi dari laptop tersebut yakni penggunaan Chromebook sebagai sistem operasinya sebagaimana diatur dalam Peraturan Kementerian dan Kebudayaan (Permendikbud) N. 5 Tahun 2021. Chromebook dan laptop pada umumnya sulit dibedakan karena bentuk perangkatnya yang mirip dengan laptop biasa.
Laptop dengan spesifikasi Chromebook dijalankan dengan sistem operasi buatan Google bernama Chrome OS. Laptop jenis Chromebook akan cocok bagi seseorang yang sering menggunakan Google Chrome, Google Drive, Google Docs, Slides, Calendar, dan produk-produk Google lainnya.
Dilansir dari laman Support Google, support.google.com, saat ini Chromebook juga sudah dapat diakses secara offline seiring dengan perkembangan yang dilakukan Google. Keuntungan lainnya yakni semua laptop Chromebook dapat menjalankan aplikasi Android. Beberapa chromebook juga dapat mendukung menjalankan aplikasi Linux.
Namun, Chromebook tidak kompatibel dengan perangkat di luarnya, seperti Windows atau Mac. Apabila ingin menggunakan aplikasi music iTunes, pengguna harus menambahkan musik ke Google Play Music Library. Apabila ingin menjalankan aplikasi buatan Windows atau Mac lainnya dalam laptop Chromebook harus menggunakan sistem atau aplikasi tambahan, seperti menggunakan VMWare, sebagaimana dilansir dari laman CNet.
Dapat dikatakan Chromebook merupakan jenis sistem operasi yang ringan dan simpel dengan ongkos yang murah. Selain itu, apabila memerlukan perangkat dengan fitur Google dan berbasis pada cloud, Chromebook dapat menjadi rekomendasi. Namun, semua kembali lagi pada kebutuhan dan preferensi masing-masing pengguna.
NAOMY A. NUGRAHENI