Seberapa Besar Risiko Anak akan Alami Long Covid?

Long Covid adalah kondisi penyintas Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh tetapi masih merasakan gejala seperti gejala Covid-19.

Gejala yang dirasakan dapat berupa gejala dengan tingkat yang sama dengan saat terinfeksi Covid-19 tetapi bisa pula bertambah parah. Penyitas COvid-19 yang mengalami Long Covid biasanya merasakan sesak nafas, batuk, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, hingga gangguan kecemasan.

Dilansir dari BBC, sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Kournal of American Medical Association melakukan studi terhadap 143 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit di Roma, Italia hingga setelah mereka dinyatakan sembuh.

Hasilnya, sebanyak 87 persen pasien masih merasakan gejala Covid-19 setidaknya satu gejala. Hal ini berlangsung hampir dua bulan setelah mereka pulang ke rumah.

Meski masih merasakan gejala serupa Covid-19, orang yang mengalami Long Covid sudah tidak bisa lagi menginfeksi orang lain. Penyintas hanya merasakan efek jangka panjang dari virus Covid-19.

Peristiwa Long Covid tidak hanya terjadi pada orang dewasa, anak-anak pun bisa terkena Long Covid. Beberapa orang tua melaporkan terjadi gejala berkelanjutan pada anaknya yang sempat terinfeksi Covid-19.

Saat ini, situs longcovidkids.org membuat support group untuk orang tua yang memiliki anak yang mengalami Long Covid. Long Covid Kids juga melakukan penelitian secara independen.

Dilansir dari laman milik Medical News Today, beberapa studi mengatakan bahwa anak-anak memiliki risiko yang lebih rendah mengalami gejala berat dibanding dengan orang dewasa jika terinfeksi Covid-19.

Biasanya anak-anak yang terinfeksi Covid-19 memiliki gejala ringan. Namun, dalam beberapa kasus, dapat berkembang menjadi sindrom inflamasi multisistem.

Studi yang dilakukan Long Covid Kids menunjukkan bahwa beberapa anak-anak yang terinfeksi Covid-19 memiliki gejala yang bertahan lama. Gejala ini meliputi sakit tenggorokan, kelelahan, nyeri sendi, sakit kepala, nyeri dada, masalah pencernaan, ruam pada kulit, mual, pusing, dan perubahan suasana hati.

Sampai saat ini, penelitian mengenai Long Covid pada anak-anak masing minim karena kebanyakan penelitian masih berfokus pada orang dewasa. Mengapa Long Covid bisa terjadi dan seberapa sering efek jangka panjangnya pada anak belum diketahui penjelasannya.

Gejala long covid seringkali tumpang tindih dengan penyakit lain yang diderita anak. Namun, sebaiknya orang tua memastikan anak penyitas Covid-19 agar melakukan evaluasi medis secara menyeluruh agar tidak menimbulkan dampak jangka panjang yang berbahaya bagi anak.

MAGHVIRA ARZAQ KARIMA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *