Tambang Nikel di Pulau Obi Merupakan Sumber Melimpah

Sumber Daya Alam di Indonesia cukup melimpah salah satunya adalah hasil bumi. Untuk menjadikan Indonesia sebagai pesaing di sejumlah sektor industri pada skala global cukup memiliki peluang besar. Sekarang banyak orang sadar mengenai pemanfaatan energi sehingga berdampak sangat baik terutama pada lingkungan. Upaya dalam memanfaatkan energi terbarukan terus meningkat. Salah satu contohnya yaitu pemanfaatan kendaraan yang tidak menggunakan bahan bakar namun sudah menggunakan sumber energi listrik. Pengoptimalan sumber daya di Indonesia dapat menjadi pendukung dari berbagai faktor.

Salah satu faktor pendukung adalah penghasilan tambang nikel yang termasuk salah satu terbesar yang terletak di Pulau Obi wilayah Halmahera Selatan provinsi Maluku Utara. Cadangan nikel cukup banyak pada wilayah ini sebesar 39 persen dan juga tembaga 92,48 persen dari seluruh total nasional. Tambang nikel di Pulau Obi di bawah naungan perusahaan besar, kekayaan nikel di wilayah ini dinyatakan sebagai harta karun dunia. Hasil tambang diekspor ke wilayah negara Asia.

Nikel adalah hasil tambang yang berupa logam berwarna putih, keunggulan kandungan metalik yang dimiliki membuat menjadi padat, kuat serta tahan terhadap korosi dan juga suhu tinggi. Senyawa atau bahan ini sering digunakan sebagai pembuatan baja yang anti karat seperti stainless steel. Seperti yang diketahui baja yang tahan karat sering digunakan untuk dipakai dalam peralatan sehari-hari seperti alat elektronik, alat dapur, serta transportasi.

Selain itu karakteristik nikel bisa dimanfaatkan untuk bahan baku dalam alat penghantar panas dan juga listrik. Nikel dapat diolah sebagai unsur yang dijadikan sebagai bahan anoda dan juga katoda. Kedua bahan tersebut merupakan penyusun sel baterai yang digabungkan si dalam modul battery pack yang digunakan oleh mobil listrik.

Memiliki banyak keunggulan dan kegunaan membuat hasil tambang nikel adalah sumber daya alam yang sangat dibutuhkan. Apalagi pengembangan kendaraan berbasis listrik kini semakin marak hingga skala global.

Keuntungan yang mendasar apabila menggunakan nikel adalah dapat membantu dalam menghasilkan kepadatan terutama dalam energi yang sangat tinggi dengan kapasitas penyimpanan yang sangat besar namun biaya yang dikeluarkan lebih rendah. Peluang untuk Indonesia terbuka sangat lebar karena Indonesia terutama Pulau Obi memiliki cadangan nikel hingga 21 juta ton. Indonesia sebagai pengontrol cadangan sebanyak 50 persen di dunia dengan jumlah 72 ton. Apabila disandingkan dengan cadangan nikel Indonesia memegang 52 persen.

Dengan cadangan sumber nikel yang digunakan sebagai energi kendaraan listrik dapat mendorong Indonesia menjadi jajaran sebagai pasar mobil listrik dalam skala global dapat saja dicapai. Faktor pendukung lain adalah Indonesia sudah memiliki perusahaan yang mengelola sumber daya alam nikel. Tambang nikel dikelola oleh perusahaan Harita Nikel yang masih termasuk Harita Group.

Perusahaan ini memiliki IUP pertambangan, selain itu pabrik peleburan atau biasa dikenal dengan sebutan smelter, dan juga pabrik pemurnian yang disebut dengan refinery. Perusahaan ini sudah beroperasi di Pulau Obi yang menjadi sumber bahan ini. Perusahaan ini merupakan salah satu pionir dalam memproduksi bahan baku sebagai baterai EV yang berupa MHP dengan kepanjangan Mixed Hydroxide Precipitate. Perusahaan ini beroperasi pada pertengahan tahun lalu tepatnya tahun 2021 di Pulau Obi. Dengan kapasitas 365 ribu per tahun menghasilkan WMT MHP. Kapasitas yang tergolong besar dapat memenuhi keperluan Indonesia dan juga mendorong negara ini menjadi salah satu pemegang dalam permainan pasar global.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *