Mengingat Kembali Telpon Koin

Bagi kalian yang pernah nonton film Dilan, pasti ingat adegan romantis saat Dilan menelpon Milea. Kalian tidak akan bisa nyobain nelpon begituan karena kalian nggak akan nemuin lagi telpon koin di jaman sekarang, karena sekarang internet smartphone murah seperti harga kuota smartfren dan kuota lainnya.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas telepon umum yang menggunakan uang koin untuk bisa beroperasi. Yuk, nostalgia bersama-sama deh!

Menggunakan telepon umum ini mesti menyediakan recehan yang banyak.

Menggunakan telepon umum koin beda dari wartel. Kalau Wartel nggak ada batasan menit, selama mungkin bisa asal sanggup bayar nominal yang tertera pada argonya. Sedangkan telepon koin batasannya abu-abu. Kita harus bisa mengira-ngira sendiri kapan habisnya waktu dari tiap koin yang kita masukkan.

Sering banget terjadi, lagi asyik-masyuk ngobrol, tiba-tiba sambungan terputus. Nggak enak banget, kan? Makanya kamu mesti sedia receh yang banyak untuk bisa menyambung obrolan lagi.

Telepon umum mengajarkan kita untuk berbagi.

Zaman sekarang menelepon seseorang udah enak, nggak ada batasan waktu. Selama kita punya pulsa dan kuota, maka nelepon bisa sesuka hati. Beda banget sama zaman dulu, di mana nggak semua orang punya alat komunikasi jarak jauh. Mereka mesti mengandalkan telepon umum. Punya uang koin banyak juga bukan jaminan kita bisa ngobrol lama, karena kadang ada antrean mengular di belakang kita.

Nggak semua orang punya telepon rumah

Untungnya zaman dulu, tetangga kampong yang punya telepon baik-baik. Mereka rela telepon rumahnya jadi pusat panggilan orang-orang yang nggak punya telepon. Para perantau zaman dulu yang menggunakan telepon koin bakal ngomong dulu sama tetangganya sebelum dipanggilkan orang tuanya. Sebuah kehidupan bertetangga yang rukun, ya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *