Benarkah Konsumsi Daging Kambing Dapat Memicu Hipertensi?

Daging kambing menjadi salah satu daging yang paling sering dikonsumsi masyarakat Indonesia. Namun beredar stigma di masyarakat bahwa mengonsumsi daging kambing bisa menyebabkan hipertensi.

Sentot Handoko, spesialis gizi klinik dari Mayapada Hospital Bogor, mengatakan daging merah memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. “Namun daging kambing memiliki lemak yang lebih rendah dibandingkan daging sapi atau ayam,” katanya dikutip dari laman resmi RS Mayapada, Jumat, 16 Juli 2021.

Daging kambing mengandung 2,6 gram lemak, 0,79 gram lemak jenuh, 122 kilokalori, 63,8 miligram kolesterol, 3,2 miligram zat besi, 23 gram protein. Sementara daging sapi mengandung 7,9 gram lemak, 3,0 gram lemak jenuh, 179 kilokalori, 73,1 miligram kolesterol, 2,9 miligram zat besi, 25 gram protein. Adapun daging ayam mengandung 6,3 gram lemak, 1,7 gram lemak jenuh, 162 kilokalori, 76 miligram kolesterol, 1,5 miligram zat besi, 25 gram protein.

Daging kambing memiliki efek termogenik, yaitu berupa panas yang dihasilkan dari hasil metabolisme suatu bahan makanan dalam tubuh sehingga memberi sensasi hangat pada tubuh. Oleh sebagian orang hal ini sering kali dianggap sebagai tanda tekanan darah tinggi atau hipertensi. Padahal ini bukanlah tanda kondisi hipertensi.

Sebenarnya, hipertensi disebabkan oleh penggunaan garam secara berlebihan dalam bumbu masakan. Penggunaan garam yang tinggi dapat mengakibatkan semakin banyak air yang disimpan dalam pembuluh darah sehingga dapat berisiko membuat tekanan darah meningkat.

Untuk itu jika ingin mengonsumsi hidangan makanan daging kambing yang dimasak dengan kandungan garam tinggi sebagai bumbu, dalam waktu yang lama mampu memicu peningkatan tekanan darah dan penurunan fungsi ginjal. Untuk itu, kurangilah penggunaan bubu penyedap bercita rasa asin secara berlebihan dalam mengolah makanan.

Selain itu, cara mengolah makanan seperti menggoreng dengan menggunakan minyak jenuh, bisa berkontribusi terhadap risiko penyakit kardiovaskular, menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Pengolahan ini dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah atau hipertensi. Untuk itu, jika ingin mengonsumsi daging kambing diharapkan untuk tidak mengolahnya dengan cara menggoreng dengan minyak jenuh agar terhindar dari risiko hipertensi.

WINDA OKTAVIA

Begini Cara Menghilangkan Bau Prengus Daging Kambing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *